Pagi yang dingin
membuatku menarik selimut hingga dadaku aku melihat sekeliling berupa alat alat
aneh dan menyeramkan aku tau alat itu karena aku pernah mempelajarinya di sekolah
dan itu adalah alat alat yang selalu aku dambakan disetiap aku sedang
memikirkan masa depanku tapi mengapa kini aku bosan melihat semua alat ini dan
ini sangat mengerikan. Aku ingin pulang dari tempat ini aku ingin melanjutkan
sekolah ku di sekolah menengah atas seperti teman – teman, mereka cantik dan tampan
saat menjenguku memakai baju putih abu. Dokter itu bukan Tuhan tapi mengapa
orang tua ku mempercayainya aku sakit! Aku harus dirawat hingga aku meninggal!.
My diary aku
ingin bercerita tentang masa bahagiaku.. Waktu yang sangat bahagia aku belajar
di sekolah dan bermain disekolah, pertama kali aku memakai baju putih abu. Ospek
itulah hari pertamaku masuk sekolah aku sangat lelah tapi itulah yang membuatku
tak pernah lupa, saat itu aku pergi bersama temanku lara membawa banyak sekali
peralatan yang hari sebelumnya telah di informasikan oleh senior untuk dibawa dan ternyata aku dan lara lupa satu
hal. Nanda kita harus membawa print out gambar super hero, ucap lara panik. Oya?
Aku lupa dengan itu, tenanglah Lara biar kita dihukum kita akan bersama tidak
akan sendiri, ucapku menenangkan. Tidak lama kemudian para senior datang dan
akan memeriksa perlengkapan yang aku dan teman seangakatan ku bawa. Omg!omg!omg!
bisikan anak anak satu kelasku saat melihat senior laki - laki yang menuju
tempat duduk ku untuk memeriksa, dia adalah Putra, senior yang paling
mendapatkan perhatian dari semua murid permepuan seangkatanku dan aku pun
merasa berbeda disaat dia menatapku hati ku selalu berdebar.